• Beranda
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kontak
Sunday, May 18, 2025
SerambiPos
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Kabar Daerah
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Kabar Daerah
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Olahraga
No Result
View All Result
SerambiPos
No Result
View All Result
Home Teknologi

Produksi Chip AI Semakin Membebani Iklim dan Picu Lonjakan Emisi

admin by admin
April 11, 2025
in Teknologi
0
Produksi Chip AI Semakin Membebani Iklim dan Picu Lonjakan Emisi
0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perlombaan global dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) tengah memicu lonjakan emisi karbon secara drastis. Greenpeace dalam analisis terbarunya mengungkapkan, emisi dari produksi chip semikonduktor untuk kebutuhan AI melonjak lebih dari empat kali lipat sepanjang 2024.

Laporan yang dikutip dari Bloomberg itu menyoroti ketergantungan raksasa teknologi seperti Nvidia Corp dan Microsoft Corp pada produsen chip ternama, seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), SK Hynix Inc., Samsung Electronics Co., dan Micron Technology Inc. untuk memasok unit pemrosesan grafis (GPU) dan memori. Namun, mayoritas pabrik mereka berlokasi di Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang — negara-negara yang sistem kelistrikannya masih didominasi bahan bakar fosil.

Greenpeace memperingatkan, geliat AI yang kian masif justru bisa menjadi ancaman serius terhadap komitmen dekarbonisasi yang digaungkan sejumlah perusahaan teknologi besar dunia. Temuan ini juga mematahkan klaim sejumlah investor, termasuk Bill Gates, yang meyakini bahwa AI akan mempercepat transisi menuju energi bersih. Nyatanya, dalam jangka pendek, teknologi ini justru memperbesar jejak karbon.

Perwakilan TSMC mengatakan perusahaan tetap berkomitmen pada produksi rendah karbon, bahkan menyebut emisi per unit chip buatan mereka turun pada 2024. Namun, pernyataan itu belum dapat diverifikasi secara independen. Sementara itu, Nvidia dan Microsoft menolak memberikan komentar. Pihak Samsung menyatakan belum bisa merespons, sedangkan SK Hynix dan Micron tidak segera menanggapi permintaan klarifikasi.

Dalam laporan keberlanjutannya, Nvidia menyebut pihaknya berupaya mendorong para mitra dalam rantai pasokan untuk menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains (science-based targets). Namun, tantangan utamanya adalah pasokan listrik—dan di Asia Timur, listrik masih identik dengan energi kotor.

Alih-alih beralih ke energi terbarukan, sejumlah negara justru memperluas infrastruktur berbasis bahan bakar fosil. Korea Selatan, misalnya, berencana menambah empat gigawatt kapasitas pembangkit listrik berbahan bakar gas alam cair (LNG) di dekat fasilitas produksi chip. Di Taiwan, rencana pembangunan terminal LNG baru juga mengemuka, dengan alasan kebutuhan listrik stabil bagi industri semikonduktor.

Greenpeace mencatat emisi dari produksi chip AI global meningkat 357% sepanjang 2024, melampaui kenaikan konsumsi listrik sebesar 351%. Peningkatan signifikan di Jepang disebut sebagai salah satu penyumbang utama lonjakan emisi per unit chip. Saat ini, lebih dari 83% listrik di Taiwan masih berasal dari bahan bakar fosil. Di Jepang dan Korea Selatan, angkanya masing-masing 68,6% dan 58,5%. Situasi ini mengisyaratkan bahwa di balik gemerlap kemajuan AI, ada ancaman serius bagi masa depan iklim global.***

Sumber: Bisnis.com
Previous Post

Halal Bihalal dan HUT ke-59, BRK Syariah Kukuhkan Komitmen Pelayanan dan Integritas

Next Post

HARGA EMAS ANTAM BATANGAN 11 APRIL 2025: Kembali Melonjak, Rp1.889.000 per Gram

Next Post
HARGA EMAS ANTAM BATANGAN 11 APRIL 2025: Kembali Melonjak, Rp1.889.000 per Gram

HARGA EMAS ANTAM BATANGAN 11 APRIL 2025: Kembali Melonjak, Rp1.889.000 per Gram

Trending

  • Ini 8 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia, Diantaranya Riau

    Ini 8 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia, Diantaranya Riau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musyawarah Raya Luar Biasa PDA, Gubernur Aceh Ingatkan 6 Peran Penting Parpol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nova Iriansyah Ingin Jadikan Ekonomi Syariah Sumber Pertumbuhan di Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Web Design vs Web Development: 4 Main Differences

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Oppo Akan Luncurkan Reno5 F di Indonesia Akhir Bulan Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Operasi Usai Jatuh dari Sepeda, Kondisi Gubernur Aceh Semakin Membaik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amerika Kian Dalam Terlibat Pembunuhan Masal (Genosida) oleh israel di Gaza, Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perlindungan Perempuan Dari Kekerasan Siber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sawit Usia 10-20 Tahun di Riau Turun, Cek Harga Lengkapnya Disini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
SerambiPos

© 2021 SerambiPos

  • Beranda
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kontak

No Result
View All Result

© 2021 SerambiPos

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In