• Beranda
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kontak
Sunday, July 6, 2025
SerambiPos
Advertisement
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Kabar Daerah
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Kabar Daerah
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Olahraga
No Result
View All Result
SerambiPos
No Result
View All Result
Home Internasional

Chevron Bakal PHK 20% Karyawannya Karena Efisiensi Anggaran

admin by admin
February 13, 2025
in Internasional
0
Chevron Bakal PHK 20% Karyawannya Karena Efisiensi Anggaran
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Perusahaan migas raksasa, Chevron, dikabarkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 15% hingga 20% dari karyawannya. Keptusan ini karena perusahaan migas asal Amerika Serikat itu akan melakukan efisiensi anggaran perusahaan.

Perusahaan tersebut, kini harus melakukan perubahan untuk menjawab berbagai tantangan industri di sektor migas. Sehingga efisiensi menjadi strategi perusahaan, termasuk pembengkakan biaya, keterlambatan proyek, serta proses akuisisi besar yang masih terganjal sengketa hukum.

Reuters, melaporkan bahwa Chevron—yang merupakan perusahaan minyak terbesar kedua di AS—tengah berupaya memangkas biaya hingga USD 3 miliar melalui optimalisasi teknologi, penjualan aset, serta perubahan metode dan lokasi kerja.

Perusahaan juga menghadapi tekanan akibat lemahnya margin produksi bensin dan solar, yang menyebabkan unit penyulingannya mencatat kerugian untuk pertama kalinya sejak 2020.

Chevron saat ini mengalami sejumlah tantangan, termasuk keterlambatan proyek di ladang minyak raksasa Kazakhstan serta sengketa hukum yang menghambat akuisisi Hess senilai USD 53 miliar.

Akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Chevron di ladang minyak Guyana, tetapi masih terkendala perselisihan dengan Exxon Mobil. Sementara itu, Exxon justru mencatat rekor produksi di Guyana serta ladang minyak terbesar AS, membuat persaingan di industri semakin ketat.

Pada akhir 2023, Chevron tercatat memiliki 40.212 karyawan. Jika PHK mencapai 20%, sekitar 8.000 pekerja akan terdampak, di luar 5.400 karyawan yang bekerja di jaringan stasiun layanan Chevron.

Wakil Ketua Chevron, Mark Nelson, menyatakan bahwa keputusan PHK ini diambil untuk menyederhanakan struktur organisasi, meningkatkan eksekusi, serta memperkuat daya saing perusahaan dalam jangka panjang.

“Keputusan ini tidak diambil dengan mudah, dan kami akan memastikan dukungan bagi karyawan yang terdampak,” ujar Nelson, dikutip dari Reuters.

Sebagai bagian dari proses restrukturisasi, Chevron akan mengizinkan karyawan untuk mengajukan pengunduran diri sukarela hingga April atau Mei. Selain itu, perusahaan berencana mengumumkan struktur kepemimpinan baru dalam dua minggu mendatang.

Gelombang konsolidasi terus melanda industri minyak dan gas global, dengan perusahaan besar lebih memilih strategi akuisisi dan efisiensi operasional dibandingkan eksplorasi sumur baru. Exxon Mobil, misalnya, baru saja mengakuisisi Pioneer Natural Resources untuk memperkuat dominasinya di Cekungan Permian serta terus memperluas eksplorasi di Guyana, yang telah menghasilkan lebih dari 11 miliar barel minyak.

Bagi Chevron, kegagalan dalam mengakuisisi Hess bisa menjadi pukulan berat, terutama setelah kalah dari Occidental Petroleum dalam perebutan Anadarko Petroleum pada 2019. Saat ini, cadangan minyak dan gas Chevron berada di titik terendah dalam satu dekade, menimbulkan kekhawatiran atas masa depan jangka panjang perusahaan tanpa akuisisi besar.

Sebagai bagian dari transformasi, Chevron telah memindahkan kantor pusatnya dari San Ramon, California, ke Houston, serta melakukan perombakan jajaran manajemen. Perusahaan juga mengumumkan pembentukan pusat teknologi di India, yang akan menjadi fasilitas teknologi terbesar di luar AS.

Langkah efisiensi ini menunjukkan bahwa Chevron berupaya memperkuat daya saingnya di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif. Namun, keberhasilan strategi ini masih bergantung pada kemampuannya dalam menavigasi tantangan bisnis dan mempertahankan posisi di pasar energi global.***

Sumber: Bisnis.com
Previous Post

Harga Emas Pegadaian 13 Februari 2025: Antam, UBS & Galeri24 Kompak Turun

Next Post

Kemenkeu Efisiensi hingga Rp8,9 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Next Post
Kemenkeu Efisiensi hingga Rp8,9 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Kemenkeu Efisiensi hingga Rp8,9 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Trending

  • Ini 8 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia, Diantaranya Riau

    Ini 8 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia, Diantaranya Riau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musyawarah Raya Luar Biasa PDA, Gubernur Aceh Ingatkan 6 Peran Penting Parpol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nova Iriansyah Ingin Jadikan Ekonomi Syariah Sumber Pertumbuhan di Aceh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Web Design vs Web Development: 4 Main Differences

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Oppo Akan Luncurkan Reno5 F di Indonesia Akhir Bulan Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Operasi Usai Jatuh dari Sepeda, Kondisi Gubernur Aceh Semakin Membaik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amerika Kian Dalam Terlibat Pembunuhan Masal (Genosida) oleh israel di Gaza, Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Cara Download Video Youtube Tanpa Aplikasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perlindungan Perempuan Dari Kekerasan Siber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sawit Usia 10-20 Tahun di Riau Turun, Cek Harga Lengkapnya Disini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
SerambiPos

© 2021 SerambiPos

  • Beranda
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kontak

No Result
View All Result

© 2021 SerambiPos

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In